Senin, 16 Februari 2009

Minuman isotonik

Mata Kuliah : Kimia Terapan
Dosen : DR Nudjiyono
Rina Indrawati
S830208017/IPA/Psains

A. Pendahuluan

Cairan tubuh berperan penting dalam metabolisme, di antaranya mengangkut dan menyerap zat-zat gizi di dalam darah, membantu proses pencernaan dan menjaga suhu tubuh. Berbagai data yang ada menyimpulkan, kalau pria atau wanita pada usia 20-40 tahun membutuhkan paling tidak 50-60 persen cairan di dalam tubuhnya ( Sulung Prasetyo . http://www.sinarharapan) .

Mengingat fungsinya, jangan heran bila tubuh manusia membutuhkan cairan setiap hari untuk mengganti cairan yang keluar melalui pernapasan (insensible water loss) , keringat (sensible water loss) , dan urine. Pada suhu normal kita akan kehilangan cairan hingga 2.300 mililiter/hari, sedangkan pada saat latihan berat, angka menjadi lebih tinggi mencapai 6.600 mililiter/hari. (Sulung Prasetyo . http://www.sinarharapan)

Jika cairan yang keluar tidak segera digantikan, lama-kelamaan tubuh dapat mengalami dehidrasi. Cairan tubuh yang hilang ini digantikan dengan elektrolit mirip cairan tubuh yang mampu mengembalikan sifat basa cairan itu Aktivitas fisik yang terlampau berat juga bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan yang ditandai dengan gejala mual, lelah, nyeri kepala, muntah, bahkan kejang otot . Gejala dehidrasi yang lain yaitu badan lemas, mata berkunang-kunang hingga konsentrasi menurun. Kekurangan cairan ini dapat mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh. Pasalnya, volume cairan darah dalam tubuh ikut "terkuras" keluar sehingga tekanan darah juga menurun. Akibat turunnya tekanan darah, pasokan darah ke organ-organ vital seperti otak, ginjal, jantung, dan paru-paru berkurang. Akibatnya, organ tubuh kekurangan oksigen, nutrisi, dan elektrolit. Kalau dibiarkan, lama-kelamaan organ tubuh tersebut tak berfungsi baik hingga bisa menyebabkan kematian (http://www.litbang. depkes.go.id/).

B. Pengertian Isotonik

Secara sederhana, minuman isotonik adalah larutan yang memiliki kandungan garam mineral sama dengan sel tubuh dan darah. Dengan demikian, larutan itu memiliki tekanan yang sama dengan dinding pembuluh darah. Jadi cairan isotonic adalah cairan yang memiliki tekanan osmosis yang sama dengan cairan yang berada dalam sel manusia.

Disebut isotonik karena keseimbangan kepekatan larutan yang masuk sama dengan kepekatan cairan darah. Mengapa harus seperti itu? Karena bila lebih encer, sel-sel darah malah bakal membengkak. Sebaliknya, bila kepekatan larutan yang masuk lebih tinggi, sel-sel darah akan mengerut.

Yang jadi masalah, perkara ilmiah tersebut menjadi “kabur” di kalangan awam. Banyak yang menganggap, dengan mengonsumsi minuman isotonik, seolah-olah penyerapannya dapat berlangsung lebih cepat dibanding mengonsumsi air putih. Alasannya, air putih akan disimpan lebih dulu di lambung, sedangkan minuman isotonik langsung menyebar ke seluruh tubuh. Padahal sebenarnya semua cairan yang masuk melalui mulut tidak bisa langsung masuk ke sel darah, melainkan lebih dulu masuk ke lambung.

Kesimpulannya, kecepatan peresapan minuman isotonik dan air putih sebenarnya sama saja. Jadi cairan isotonik lebih cepat menghilangkan rasa haus karena pengaruh mineral bukan karena tubuh lebih mampu menyerap cairan ini ketimbang aquadest. Tidak ada pengaruh yang nyata antara menjaga kesehatan/ vitalitas secara umum dengan meminum cairan isotonik.

C. Proses Osmosis

Pada tahun 1784, ahli fisika Perancis menemukan suatu fenomena, bila wadah alkohol yang terbuat dari kandung kemih babi diisi alkohol kemudian dimasukkan ke dalam air, maka kantung tersebut akan menggelembung (kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah) . Dari pengamatannya ternyata diketahui bahwa air akan menerobos masuk melalui dinding semipermeabel (membran semipermeabel) dari kantung yang terbuat dari kandung kemih babi tersebut. Membran semi permeabel adalah suatu membran yang memiliki pori-pori yang dapat dilewati oleh partikel pelarut, tetapi tidak dapat dilewati oleh partikel zat terlarut.

Proses Osmosis adalah proses bergeraknya molekul pelarut dari larutan hipotonikhipertonik (larutan dengan konsentrasi terlarut rendah) ke larutan (larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi), melalui membran yang bersifat selektif permeable (http://iel.ipb.ac.id/) . Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang.


Gambar 1 : Proses Osmosis

Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul zat terlarut, sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati membran.

D. Tekanan Osmotik

Tekanan osmotik (π) adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis). Air menerobos masuk melalui membran semipermeabel sehingga permukaan pada corong tistel akan naik yang diakibatkan oleh adanya tekanan osmotik. Besar tekanan osmotik diukur dengan alat osmometer, dengan memberikan beban pada kenaikan permukaan larutan sehingga menjadi sejajar pada permukaan sebelumnya

Pada proses osmosis, pelarut bergerak dari dua arah yang berlawanan dengan kecepatan yang berbeda. Pelarut dari konsentrasi rendah (larutan encer) berpindah ke konsentrasi tinggi (larutan pekat) dengan kecepatan yang lebih besar dibandingkan kecepatan gerak pelarut dari arah sebaliknya. Pelarut dari larutan encer akan lebih banyak berpindah ke larutan pekat. Perpindahan pelarut dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat ini disebut proses osmosis.

Akibat perpindahan pelarut tersebut, permukaan larutan pekat berangsur menjadi lebih tinggi. Aliran pelarut akan mencapai kesetimbangan, jika aliran pelarut dari larutan encer ke larutan pekat, dan sebaliknya, telah memiliki kecepatan yang sama. Pada kesetimbangan tersebut terdapat perbedaan ketinggian larutan encer dan larutan pekat. Perbedaan tinggi kedua larutan menyebabkan adanya perbedaan tekanan di antara kedua larutan. Tekanan pada sisi larutan pekat lebih tinggi dari pada tekanan pada larutan encer sebesar tekanan osmotik. Tekanan yang diperlukan untuk mempertahankan agar pelarut tidak berpindah ke larutan pekat disebut tekanan osmotik (π) .



Gambar 2 : terjadinya tekanan osmotik

E. Kandungan pada minuman isotonik

Minuman isotonik mengandung berbagai mineral yang diperlukan tubuh. Sebut saja natrium, kalium, kalsium, magnesium, karbohidrat, vitamin dan sebagainya. Dengan tambahan rasa yang sedikit manis akan mengoptimalkan benefit pada tubuh. Kadar isotoniknya hanya 26 kalori per kaleng dan diperkaya dengan vitamin C. Minuman isotonik itu tidak lain adalah larutan garam natrium (NaCl) , setara dengan larutan garam dapur 0,9 %. Ion yang disebut-sebut sangat bermanfaat bagi tubuh sebenarnya juga tidak hanya terkandung pada isotonik. Setiap garam yang dilarutkan dalam air pasti akan berubah menjadi ion Na dan ion Cl. Jadi, ion yang terkandung dalam sayur lodeh dengan ion dalam isotonik itu sama saja.

Kandungan zat aditif pada minuman isotonik antara lain (http://pintunet.com/ ) :

1. Glukosa

2. Asam Sitrat

3. Natrium Sitrat

4. Natrium Chlorida

5. Vitamin C

6. Kalium Chlorida

7. Kalsium Laktat

8. Magnesium

9. Carbonat

F. Kondisi yang Memerlukan Minuman Isotonik

Cairan yang keluar dari tubuh manusia sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya seperti panas, lembab, hujan, salju, dsb. Di Indonesia, iklimnya adalah iklim tropis yang memiliki karakteristik panas dan lembab. Dalam keadaan fisiologis normal menurut Vender (2003) mengatakan bahwa manusia kehilangan cairan dari :

1) Saluran cerna (Buang air besar) = 200 cc

2) Saluran kemih (Buang air kecil) = 1500 cc

3) Kulit , keringat = 600 cc

4) Paru paru = 300 cc

Jika keadaan panas tentunya pengeluaran keringat akan lebih banyak dibanding keadaan dingin. Dan jumlah pengeluaran ini akan bertambah banyak saat aktivitas tubuh meningkat seperti misalnya sehabis olah raga

Menurut Produsen salah satu minuman isotonic , cairan isotonik sangat dibutuhkan ketika mengalami penurunan kadar cairan tubuh yang ditemukan pada saat:

a. Kita berada dalam lingkungan tropis yang tidak nyaman.

b. Keringat berlebih.

c. Olahraga yang melelahkan.

d. Stamina tubuh yang kurang baik.

e. Kurang bergairah saat bekerja.

Sebenarnya minuman isotonik bila dikonsumsi dalam kondisi sedang tidak melakukan aktivitas fisik berat yang sampai mengeluarkan banyak keringat, kandungan ion di dalam minuman ini tak memberikan efek positif. Kalau buat olahragawan atau orang-orang dengan pekerjaan berat, minuman ini mungkin berguna. Tapi untuk orang dengan aktivitas biasa, kegunaannya menjadi kurang efektif,” Pasalnya, dalam keadaan normal atau segar bugar, tubuh tak membutuhkan zat-zat elektrolit tersebut. Akhirnya, kandungan mineral minuman jenis ini tak termanfaatkan. Oleh karena itu minuman isotonik sebaiknya diminum ketika kita keluar keringat banyak, seperti setelah melakukan aktivitas fisik berat atau berolahraga.

G. Kegunaan Minuman Isotonik

Minuman isotonik mampu mengganti cairan tubuh yang hilang karena bermacam kegiatan fisik yang dilakukan manusia.. Sekadar ilustrasi, dalam bidang farmasi, cairan isotonik umumnya digunakan untuk membuat larutan infus atau obat suntik. Larutan isotonik dapat dibuat dengan menambahkan garam sampai kepekatan larutan mencapai sekitar 0,9%. Disebut juga larutan garam fisiologis. Nah, larutan ini mengandung elektrolit yang diperlukan tubuh sebagai pengganti elektrolit yang hilang. Penggunaannya dengan cara disuntikkan ke pembuluh darah, bukan diminum agar larutan cepat diserap tubuh.

Minuman isotonik dipercaya bukan hanya mampu menggantikan cairan tubuh. Minuman ini juga konon dapat menyembuhkan demam berdarah dan tifus. Sebenarnya, minuman ini hanya membantu mempercepat proses pemulihan penderita. Bila si pasien rajin mengonsumsi minuman isotonik, maka cairan tubuhnya yang hilang akan tergantikan secara efektif. Minuman ini juga baik dikonsumsi saat mengalami dehidrasi atau diare. Boleh dibilang fungsinya serupa dengan oralit. Tak cuma itu. Minuman isotonik juga dinilai mujarab dalam proses penyembuhan sariawan.

H. Efek Negatif

Di balik kesan kesegarannya, minuman isotonik dapat berbahaya apabila dikonsumsi sembarangan. Adapun, efek samping ringan dari menenggak minuman isotonik secara berlebihan adalah perut kembung , untuk rentang waktu panjang, itu bisa menimbulkan efek samping yang serius. Misal tubuh lemah, , jantung berdebar, cardiacrate, atau detak jantung berhenti (http://www.indofamily.net/)

Beberapa waktu lalu, Komite Masyarakat Anti Bahan Pengawet (Kombet) mengungkap hasil risetnya terhadap minuman isotonik. Ternyata sebagian besar minuman jenis itu mengandung bahan pengawet ( http://www.indonesiaontime .com/humaniora/kesehatan/ ) . Meski kandungan bahan pengawet tersebut umumnya tidak terlalu besar, akan tetapi jika dikonsumsi secara terus-menerus tentu akan berakumulasi dan menimbulkan efek terhadap kesehatan.

Karena berisi garam, isotonik tidak boleh diminum sembarangan. Apabila berlebihan, kadar garam dalam tubuh akan menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Bila sudah kena hipertensi, tinggal menunggu saja bagian tubuh mana yang akan rusak duluan. Penderita ginjal sebaiknya juga berhati-hati mengonsumsi minuman isotonik. Soalnya, konsumsi minuman isotonik bisa memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan mineral yang tak dibutuhkan tubuh. hal ini bisa memperparah penyakit ginjal.

Konon penggunaan dalam jangka panjang , minuman isotonik dapat menimbulkan penyakit Lupus (Systemic Lupus Eritematosus/SLE) ( Http://www. liputan6.com/ ) . Namun, memang tidak ada patokan berapa lamakah itu. Dampak lain dari bahan pengawet minuman dalam kemasan adalah kanker. Dalam sebuah literatur disebutkan bahwa bila dikonsumsi secara berlebihan, dapat timbul efek samping berupa edema (bengkak) yang dapat terjadi karena retensi atau tertahannya cairan di dalam tubuh. Bisa juga naiknya tekanan darah sebagai akibat bertambahnya volume plasma lantaran pengikatan air oleh natrium.

Meski begitu, jika cuma mengonsumsinya sesekali, maka tak perlu kelewat khawatir. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun telah melakukan penelitian serupa dan hasilnya menunjukkan bahan pengawet yang digunakan masih di bawah ambang batas ketentuan Departemen Kesehatan (Http://www.litbang.depkes.go.id ) . Berdasarkan nilai Acceptable Daily In-take (ADI), natrium benzoat sebagai bahan pengawet memiliki ambang batas 600 miligram per liter. Adapun ambang batas kalium sorbat yaitu 25 miligram per kilogram berat badan. Jadi, bila berat badan anak 20 kg, dan ia minum 500 mg kalium sorbat melalui dua botol minuman isotonik, berdasarkan kajian risiko yang dilakukan Badan Kesehatan Dunia (WHO) hal itu dianggap tidak membahayakan.

I. Penutup

Konsumsi cairan isotonik akan mengganti cairan tubuh yang hilang karena bermacam kegiatan fisik yang dilakukan manusia. Kandungan elektrolit dalam cairan isotonik akan mengganti kehilangan elektrolit Na+ dan K+ yang terbuang melalui keringat. Manfaat mengkonsumsi minuman isotonik akan efektif jika digunakan dalam kondisi tubuh yang banyak mengeluarkan keringat atau cairan . Perlu diwaspadai kandungan zat aditif (pengawet) bagi kesehatan tubuh. Juga kandungan garam-garamnya bagi penderita ginjal

J. Contoh Produk Minuman Isotonik


.


= = = = 0000 = = = =


DAFTAR PUSTAKA

Keenan Kleinfelter. 1993. ILMU KIMIA UNIVERSITAS. Erlangga Jakarta

Anonim . AWAS, MINUMAN ISOTONIK BISA BIKIN LUPUS & KANKER

Http://www.liputan6.com/

Lusiana Indriasari . DI BALIK MINUMAN ISOTONIK . Http://www.sepedaku.com/

Sulung Prasetyo . ISOTONIK TAK JAMIN KEMBALIKAN KEBUGARAN TUBUH

. Http://www.sinarharapan.co.id/

Anonim . KONSUMSI ISOTONIK ANCAM KEKEBALAN TUBUH

http://www.indonesiaontime.com/humaniora/kesehatan/

Anonim . MATERI TEKANAN OSMOTIK Http://www.kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah

Anonim MENELISIK MINUMAN ISOTONIK . Http://www.litbang.depkes.go.id


Tidak ada komentar: